Dalam perkembangan seni rupa kontemporer aspek teori, konsep pemikiran, dan tampilan intelektual menjadi perihal yang diutamakan. Meskipun demikian, aspek – aspek tersebut tidak bisa dicerabut dari kemampuan teknik dan craftsmanship, terutama dalam menangani material tertentu-sebagai pilihan material karya seni. Bagi seniman keterampilan dan pengetahuan teknis semestinya menjadi komponen penting, bahkan dapat menjadi paling utama. Sebab; material dalam seni rupa kontemporer adalah bagian dari konsekuensi atas konsep yang diciptakannya.
Douglas Crimp pada tahun 1981 mengeluarkan tulisan yang cukup provokatif “The End of Painting”, ketika dialih bahasakan judul tulisannya “akhir dari era melukis”. Pandangannya menelisik pada media seni/material telah menjadi kategori dari seni itu sendiri. Tulisan yang merespon perkembangan kecenderungan seniman (kala itu) yang banyak melakukan eksperimen menggunakan teknologi, teknik cetak, logam, benda – benda non konvensional, dan lainnya.
Material menjadi bagian yang tak terpisahkan dari aspek lainnya, atau bagian dari ide karya. Selain memiliki sifat yang khas, masing-masing material juga mengandung narasi tersendiri, sehingga pemilihan material oleh seniman memang sengaja dimaksudkan sebagai sebuah “artikulasi”.
Pameran in-Material ini menampilkan lima seniman; A.T Sitompul, Giring Prihayatsono, Gusmen Heriadi, M.A Roziq, Taufik Ermas, seniman yang fokus mengolah material dalam memproyeksikan ide dan gagasan diproses penciptaan karya seni.
Curator in house Bayu W
©️RuangDalam Art House