Secara sederhana In Material adalah; sebuah perumpamaan tentang penggunaan material non-konvensional untuk karya visual yang sengaja kami padukan dalam sebuah pameran seni rupa. Perumpamaan tentang In-Material “Material menjadi bagian yang tak terpisahkan dari aspek lainnya, atau bagian dari ide karya. Selain memiliki sifat yang khas, masing-masing material juga mengandung narasi tersendiri, sehingga pemilihan material oleh seniman memang sengaja dimaksudkan sebagai sebuah artikulasi”.Tema “Post-Truth” sengaja dikemukakan oleh RuangDalam Art House untuk mengulik, dan atau melihat “ruang – kebenaran” yang di-eksplorasi oleh seniman dalam proses penciptaan karya seni mereka. Dan juga “ruang – respon” dari audiens setelah karya itu tersajikan di dalam ruang pameran. Dalam konteks ini Kebenaran dilihat dari dua kacamata, yaitu kacamata; kebenaran ide dan kebenaran yang bersifat fisik/material (karya seni). Sehingga dipameran ini, audiens akan dihadapkan pada dua fenomena yang menarik kualitas gagasan dan kualitas material (khas). Apakah kemudian kebenaran ini bersifat sementara? Ataukah dia menjadi kebenaran yang “absolut” yang diyakini oleh seniman? “Post-Truth” kemudian menjadi pemancingnya. Ke-tujuh seniman tersebut adalah Aan Arief, Dias Prabu, Iqi Qoror , Yon Indra, Gusmen Heriadi, Putu Sastra Wibawa, dan Syam Terrajana.
E-catalogue dapat dilihat di https://bit.ly/PameranSeniRupaPostTruthInMaterial2
©️RuangDalam Art House